tak ada yang hilang
```
Saya termasuk orang yang tidak senang
dikasihani, saya baru sadar ternyata semakin banyak orang yang datang untuk
menyampaikan rasa kasihan terhadap saya, saya semakin kehilangan personalitas
sebagai manusia, membuat saya mudah menyerah, dan rentan putus asa. Saya
terlambat menyadari hal ini.
Orangtua, saudara, sanak famili dan teman-teman terdekat saya yang begitu saya sayangi. Mereka tak wanti-wanti mengingatkan saya dan menyuruh untuk melakukan sesuatu yang menjadi kewajaran dalam hidup.
Saya paham, mungkin dengan melihat kondisi saya sekarang yang tidak mengikuti protokol hidup mayoritas, mereka merasa terdorong hatinya untuk seolah-olah memberi jalan yang terbaik dengan menunjukkan rasa simpati kepada saya. Apalagi mereka melihat saya dirasa sudah cukup mampu dan mapan untuk hidup pada taraf yang lebih serius.
Saya tidak menunjukkan kekesalan terhadap apa yang telah mereka lakukan terhadap saya, saya selalu menampiknya dengan senyum riang yang hangat. Saya khawatir jika saya mendebat panjang maka akan kehilangan apa-apa yang menjadi perekat kehangatan yang dibangun selama bertahun-tahun. Saya tidak ingin membuang-buang waktu untuk hal-hal seperti ini.
Memaksakan kehendak orang lain adalah sebuah kesalahan. Penyebabnya adalah mereka melihat orang lain dengan kacamata mereka sendiri, sehingga ada rasa untuk menyamaratakan selera. Ini adalah cara pandang yang lahir dari naluri purbawi, egois tentunya. Mereka tidak memahami perasaan orang lain. Saya sering menjumpai hal seperti ini. Akibatnya kita akan mendapat kesalahpahaman yang tak berujung.
Comments
Post a Comment