Karl Mark dan Kapitalisme Berwajah Islam
Aku, kau dan kalian mungkin merasa
bosan dengan iklan di Televisi yang sifatnya marketing produk. dulu aku menonton tv sangat berbeda dengan saat ini, dengan semakin
tingginya perkembangan teknologi, para kaum kapitalis menjadikan nya sebagai senjata untuk dijadikan
umpan terhadap masyarakat. Kapitalisme semakin hari
semakin inovativ, prediksi-prediksi teori sejarah Karl Mark tentang tumbangnya
kapitalisme belum terealisasi, sebuah prediksi yang melenceng.
Kita mungkin sebagai
masyarakat yang menjadi korban kebiadaban kaum kapitalis seolah ada teriakan demonstrasi
dengan membawa spanduk kejalan-jalan bertuliskan “ menagih janji-janji Mark”
kemana dia, Mark pembohong, dia yang menjadi kambing
hitam akan harapan tumbangnya dunia kapitalis. Ah sudah, jangan menyerapahi
kekeliruan Mark. Mari kita tinggalkan
teori-teori Marxisme. kita yang hidup sekarang adalah bagaimana bisa mengubah wajah-wajah dunia
yang penuh dengan kepentingan politik taik dengan membuang watak-watak
primitif yang sewaktu-waktu dapat membunuh kita
secara perlahan.
Setiap malam aku tidak bisa tidur, selain memikirkan seseorang tiap malam
aduh minta ampun nyamuk dikosan sangat bangsat sekali, kecil-kecil tapi ganas,
mereka seperti pasukan Barbar tak pernah kapok menyerang atau seperti para koruptor negri ini yang
tak pernah habis haha.
Aku tengah menonton salah satu berita
di stasiun tv swasta, ada sebuah
iklan marketing Al-quran e-pen, Al-quran yang menjadi sumber utama Agama Islam yang paling banyak dianut masyarakat Indonesia menawarkan pembelajaran Al-quran dengan mudah dan
praktis untuk dipelajari, bukan aku menyalahkan pembelajaran Al-quran secara modern menggunakan teknologi canggih, tapi rasa-rasanya disitu ada sebuah
inovasi marketing kapitalis yang secara tidak langsung memaksa kita untuk
memilikinya, bagi mereka yang tidak membeli seolah ada rasa bersalah terhadap
yang ilahi karena tidak memiliki sumber utama Agamanya. Aku jadi pesimis, ternyata racun Kapitalis menyusup ke
setiap elemen budaya dan Agama, Kapitalisme menghias produknya
menjadi lebih Religius, sebuah topeng
baru untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Ada hantu kapitalis dalam
Islam.
Dulu
sekali aku pernah membaca bukunya Mangunwijaya “Dibawah
bayang-Bayang Adikuasa” sebuah catatan perjalanan ke seluruh pusat-pusat
peradaban dunia, menarik, aku dapat melihat dunia dan antek-antek penguasa
dunia juga tempat-tempat pertemuan rahasia para penguasa dunia yang
mendiskusikan sebuah pengontrolan terhadap dunia, rupanya ada negara-negara
adikuasa yang seoalah-olah jadi Tuhan dunia, Amerika dengan segala atribut
sistemnya menggiring masyarakat pada kekosongan makna. Begitu
kira-kira.
Comments
Post a Comment